Video Berwarna Jakarta di Zaman Belanda

Pernahkah Anda membayangkan kota Jakarta pada saat zaman Penjajahan Belanda? Rupanya momen masyarakat yang ada di Jakarta pada saat itu pernah diabadikan menjadi video yang mengagumkan.

Biasanya media televisi yang menayangkan berita pada zaman penjajahan tampak seperti tayangan hitam putih. Karena itu orang umumnya cenderung berpikiran pada saat itu kamera tidak digunakan.

Padahal sebenarnya penggunaan kamera untuk membidik dengan hasil gambar berwarna sudah ada sejak lama. Bahkan dari bidikan tersebut menunjukkan beragam fasilitas umum sudah dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda.

Pada tahun 2020 silam sebuah tayangan berhasil mencuri perhatian khalayak umum karena menunjukkan sisi lain dari ibukota Jakarta. Menariknya tayangan tersebut tidak lagi identik dengan warna hitam putih.

Konten digital berdurasi sekitar 7 menitan tersebut berisikan cuplikan-cuplikan suasana di kota Jakarta. Siapa sangka ibukota Jakarta yang kini terlihat padat rupanya justru berbanding terbalik pada zaman Belanda.

Sisi Lain Keunikan Kota Jakarta di Zaman Belanda

Seorang konten creator bernama Tonny Jamilah berhasil merebut perhatian banyak orang lewat karyanya. Ia rupanya mengunggah deretan momen spesial yang ada di Kota Jakarta.

Dalam unggahannya Tonny menyematkan tulisan yang menunjukkan sisi lain ibukota di zaman Belanda. Suasana yang ditampilkan di dalamnya mirip seperti kota-kota di benua Eropa saat ini.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya bangunan kota tua yang dibangun pada masa kolonial. Dari luar bangunan tersebut masih tampak kokoh dengan pagar besi yang dipadukan tembok bata.

Lampu-lampu di kota tua Jakarta juga terlihat bergaya Eropa dan klasik. Sementara itu jalanan di ibukota saat itu tampak lancar dan ramai dilalui kendaraan roda dua dan pesepeda.

Selain itu para pejalan kaki juga masih nampak di pedestrian yang dikelilingi pepohonan hijau. Anda akan menjumpai mobil-mobil lawas yang lalu lalang di jalanan Jakarta.

Pemadangan tersebut semakin unik dan lengkap dengan hadirnya dokar atau bendi yang dimudikan di jalan raya. Bahkan armada tersebut melaju beriringan dengan kendaraan roda empat.

Tampak juga pemandangan kereta api yang melaju membawa penumpang. Di sisi lain sang content creator juga menyematkan pemandangan bangunan megah di istana kepresidenan dan fasilitas publik.

Tayangan yang diunggah Tonny Jamilah pada 6 Oktober 2020 lalu telah dilihat lebih dari 2,1 juta orang. Berikut adalah link tayangan kota Jakarta pada masa Belanda https://www.youtube.com/watch?v=klGclWkNpgA.


Berusahalah Sekuat Tenaga Untuk Menjadi Yang Kamu Inginkan

Saya sedang berjalan-jalan di sebuah mall bersama seorang teman. Kami berada di bagian barang pecah belah. Kanan dan kiri saya penuh dengan keramik-keramik indah, guci-guci cantik, dan peralatan makan serbamodern dan lux. Mata saya berbinar-binar melihatnya. Saking indahnya, saya ingin melihat benda-benda itu satu per satu.

Tiba-tiba, si teman memegang lengan saya dan meminta saya menjauh dari tempat itu. Alasannya, takut saya tak sengaja menyenggol benda-benda itu dan membuatnya jatuh berantakan.

Kali itu, saya menuruti sarannya.

Di lain waktu, kami kembali berada di area pecah belah, di mall yang lain. Lagi-lagi si teman mengingatkan bahwa saya bisa saja memecahkan barang-barang cantik itu. Kali ini dia tidak menyarankan saya menjauh dari situ melainkan mengharuskan saya pergi. Menurutnya, saya tipe orang yang tidak bisa menjaga diri sehingga tidak akan bisa mencegah terjadinya “kecelakaan kecil” di tempat itu.

Saya terperangah atas ketidakpercayaannya pada saya. Tapi, kali itu saya mengikuti sarannya lagi. Dalam hati, saya berpikir, mengapa saya harus menjadi “pesakitan”? Mengapa saya harus “dituduh” tidak bisa menjaga diri? Kalau memang iya, mengapa saya tidak diberi kesempatan untuk memperbaikinya dengan tetap berada di tempat itu dan membuktikan bahwa saya mampu menjaga keadaan tetap aman?

Semenjak itu, saya berpikir, seringkali kita terpengaruh oleh kata-kata orang lain. Saya jadi tidak punya kesempatan untuk menjadi yang saya inginkan. Keinginan saya sederhana saja, kok. Yaitu, memastikan pada diri sendiri bahwa saya bisa lebih berhati-hati di tempat yang mungkin “berbahaya”.

Ah, saya terlalu mendengarkan kata-kata orang lain yang bukannya memotivasi malah “menjatuhkan”. Saya harus lebih percaya pada diri sendiri bahwa saya mampu.

Saya ingin menjadi lebih baik tanpa, terpengaruh oleh siapa pun.