Mengapa Pesawat Terbang Tidak Melintasi Ka’bah?

Jadi paham dan mengerti kan informasinya. Silakan tonton videonya diatas.

Sumber: youtube SISI TERANG


11 Tips Mudah Belajar Menulis Untuk Menjadi Penulis Profesional

NOVELTOON – SHARING WITH DELA. Video oleh Delia Septiani

Kamu suka menulis dan ingin jadi penulis? Tapi kamu bingung mulai dari mana? Nah, kamu datang ke tempat yang tepat.

Di sini akan dibahas 11 cara menulis khusus pemula yang ingin menjadi penulis profesional nantinya. Yuk, simak sampai akhir, ya!

Membaca semua jenis bacaan

Pertama kali ketika kamu mulai ingin menulis pasti sempat memikirkan cara menulis seperti apa yang perlu diperhatikan, tanda baca apa saja yang perlu diperhatikan, ada jenis penulisan seperti apa saja, kemudian diksi apa saja yang harus kamu pakai dan masih banyak hal lainnya. Pasti kamu akan bingung bila harus belajar menulis seperti itu. Bukannya semakin semangat tapi mungkin aja kamu justru semakin malas untuk mencoba menulis karena banyaknya aturan.

Tips Menulis
sumber: unsplash

Bila ini terasa sulit, cobalah untuk membaca saja. Apa yang harus kamu baca? Semua jenis bacaan. Dari artikel berita, buku fiksi, buku non fiksi, essay, karya ilmiah, jurnal, deskripsi sebuah produk, majalah, dsb. Dari situ kamu akan secara perlahan memahami bagaimana penggunaan beberapa kata dalam konteks tertentu, mengenali penggunaan tanda baca yang tepat, mengenali cara penulisan yang baik dan benar, menemukan beragam diksi yang ditulis untuk berbagai tulisan, mengenal jenis berbagai jenis penulisan dan lain.

Ada beberapa jenis penulisan yang mungkin bisa kamu termukan. Pertama, deskripsi adalah penulisan dengan mendeskripsikan suatu objek dengan panca indera.  Penulisan ini harus menampilkan rincian atau bahkan spesifikasi yang jelas. Dibagi menajdi.

Eskpositori

Ekspositori adalah  deskripsi yang lebih pada fakta, figur dan logis, contohnya seperti berita, tutorial, penulisan teknis, dsb.

Impresionistis

Sedangkan impresionistis lebih melibatkan emosi, perasaan dan opini, contohnya essay, puisi, jurnal, dsb. Kedua, narasi, yaitu tulisan yang menceritakan (storytelling) secara kronologi, baik itu fakta atau fiksi. Contohnya novel, dsb.

Argumentasi

Ketiga, argumentasi adalah penulisan untuk membuktikan suatu kebenaran atau sebaliknya dari sebuah pernyataan. Biasanya artikel ini melibatkan banyak jenis penulisan sebagai referensi yang nantinya mendukung tulisannya. Topik yang dibicarakan bisa dari hal ringan bahkan berat sekalipun. Contohnya tulisan review, dsb.

Eksposisi

Keempat, eksposisi adalah tulisan yang berfungsi untuk menjelaskan, mendidik, mengklarifikasi, atau bahkan mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis biasanya ingin memberikan informasi, atau petunjuk kepada pembaca.

Hal yang terpenting untuk awal sebelum ada menulis adalah membaca dan membaca. Jadi jangan pernah malas untuk membaca demi menambah gudang wawasanmu dalam menulis dengan menyenangkan.

Menulis caption sederhana di sosial media

Bila sudah memahami mengerti berbagai tata cara penulisan, mulailah untuk menulis. Yang paling populer sekarang adalah sosial media. Selain mendapatkan eksposur, sosial media memang wadah untuk berbagi antar sesama teman di dunia maya. Jadi, cobalah untuk menulis di sosial media sesering mungkin.

Contohnya kamu upload foto dan berilah caption yang singkat sebanyak 3 hingga 5 kalimat yang bisa mendukung fotomu itu. Kamu juga bisa membuat status ringan dengan kata-katamu sendiri. Setidaknya ini melatih bagaimana kamu bisa mendeskpresikan sesuatu secara jelas dan singkat namun tetap mnyenangkan. Contoh lainnya kamu bisa saja share rekomendasi lagu kesukaanmu, dan kamu bisa memberikan alasan kenapa kamu menyukai lagu itu. Dari situ mungkin kamu secara tidak sengaja bisa membahas bagaimana kamu menemukan band itu, hingga mencoba membuat kalimat persuasif untuk mengajak followermu mendengarkan itu. Selain musik, kamu juga bisa merekomendasikan film kesukaanmu. Tulis saja bagaimana tanggapanmu setelah menonton film itu dan selipkan juga kalimat persuasif.

Karena sosial media juga merupakan media yang sensitif, jadi kamu perlu memperhatikan penulisanmu, Maksudnya jangan menulis kalimat negatif dengan kritikan, judgment, atau bahkan kebencian. Awali dari sebuah tulisan yang menyenangkan dan kamu sukai terlebih dahulu.

Menulis komentar di sosial media

Masih seputar menulis di sosial media, nih. Selain kamu bisa menulis di bagian postingan atau story, kamu juga bisa ikut memberikan komentar di sosial media. Dengan ini kamu akan mencoba menuliskan kalimat yang argumentatif.

Cobalah mencari topik yang kamu suka, dan berilah komentar pada topik itu sesuai dengan pandanganmu. Namun perlu diperhatikan apabila saat kamu memberi komentar, pastikan jangan membawa unsur-unsur negatif dan kebencian. Pastikan komentarmu lebih cenderung positif dan membangun, bukan justru menjatuhkan. Apabila kamu memberikan komentar kebencian, justru akhirnya bisa menjadi bumerang untukmu nantinya.

Contoh yang bisa kamu lakukan adalah pilih misalnya postingan tentang film atau drama Korea yang kamu suka. Di postingan itu misalnya membahas tentang aktor untuk karakter di drama itu. Kamu bisa menuliskan komentar di mana kamu mengagumi aktor itu dari dahulu karena aktingnya, kemudian project filmnya yang menarik dan beberapa hal positif lainnya yang bisa kamu tuliskan.

Menulis di buku harian

Menulis buku harian masih menjadi latihan menulis yang juga sangat menyenangkan. Dengan menulis buku harian, kamu akan belajar untuk menulis deskripsi. Memang buku harian terasa sederhana dan ringan, dan jelas ini akan membuatmu semakin senang untuk menuliskan.

Coba bila kamu ingin menulis buku harian, tuliskah apa saja yang kamu lakukan hari itu secara kronologis. Tulislah dengan detail dari apa yang kamu lakukan hingga perasaan apa yang terlibat dalam kejadian itu. Setelah itu kamu bisa juga menuliskan rencana yang akan kamu lakukan untuk hari esok. Ini akan sangat menarik karena dengan menulis buku harian, kamu juga akan lebih memahami diri kamu sendiri. Sekaligus memberikan feedback ke diri kamu sendiri untuk hari itu, melihat baik dan buruknya diri kamu di hari itu, dan menuliskan sesuatu untuk memperbaiki dirimu di masa mendatang.

Menulis rangkuman artikel   

Setelah kamu coba menulis ringan dengan kata-katamu sendiri, sekarang cobalah kembali untuk membaca. Kali ini pilih sebuah artikel yang juga masih ringan sepanjang 300 hingga 500 kata dalam bahasa Indonesia. Bacalah dengan teliti dari apa judulnya, apa sub-judulnya bila ada, apa saja isinya. Pahami secara mendalam artikel itu. Kemudian cobalah untuk merangkum artikel itu dalam bahasamu sendiri.

Kamu bisa juga menerapkan waktu dalam menulis ini. Misalnya kamu membaca artikel 5 menit dan mencoba menulis  15 menit. Jangan takut untuk salah, tuliskan apa saja yang kamu ingat. Setelah selesai, cobalah lihat lagi artikelnya dan lihat adakah beberapa bagian yang berbeda atau bahkan hilang. Ini akan melatihmu untuk menulis dengan teliti dan seksama. Kalau kamu ingin lebih menantang, teruslah mencoba dengan berbagai artikel dari topik ringan hingga berat. Topik berat akan sangat sulit karena mungkin kamu belum pernah membacanya sama sekali, jadi kamu bisa menyesuaikan waktunya sesuai dengan topik yang kamu ambil.

Menulis terjemahan artikel asing

Setelah kamu terbiasa untuk merangkum artikel bahasa Indonesia, sekarang cobalah untuk membaca artikel asing. Coba pilih dari artikel ringan yang kamu suka. Contohnya artikel tentang film yang kamu suka. Lalu terjemahkan artikel itu ke dalam bahasa Indonesia. Ini akan secara tidak langsung juga membuatmu belajar kosakata bahasa asing.

Setelah selesai merangkum, cobalah membaca kembali apa yang sudah kamu terjemahkan. Bayangkan posisimu ada di posisi pembaca, lalu tanyakan ke dirimu sendiri apakah tulisanmu sudah terlihat enak untuk dibaca atau masih terlihat kaku. Bila masih terlihat kaku, cobalah mengganti cara kamu untuk menerjemahkan. Dengan menerjemahkan ini, kamu akan melatih diri untuk menulis dengan lancar menggunakan referensi dari tulisan dari bahasa asing.

Menulis di blog atau website

Selanjutnya apabila kamu sudah punya banyak tulisan seperti ini, waktunya kamu mempublish tulisanmu. Bukan seperti mempublish di sosial media, kini tulisanmu akan diposting lebih serius dalam blog. Buatlah blogmu sendiri dengan nama yang kamu suka. Tentunya untuk di awal kamu bisa menggunakan blog yang gratis terlebih dahulu.

Kamu bisa mulai menentukan apa aja yang akan kamu post. Bisa aja kamu mau memasang beberapa kisah dari buku harianmu karena inspiratif, atau kamu ingin memasang tulisanmu tentang review film atau musik kesukaanmu. Kamu juga bisa memasang tulisan untuk rekomendasi playlist lagu kesukaanmu. Kamu juga bisa memasang artikel yang kamu rangkum dengan mencantumkan sumber asli dari artikel itu.

Saat awal membuat blog ini, pikirkan dahulu bagaimana kamu bisa mengekspos tulisanmu ke publik. Jangan terlalu memikirkan bagaimana nantinya ini bisa menghasilkan uang atau tidak. Pastikan dulu tulisan yang kamu tulis juga bebas dari error seperti typo, penggunaan tanda baca, huruf besar dan sebagainya. Berlatihlah untuk mulai editing dan proofreading dengan teliti melalui ini.  

Mencoba untuk menulis artikel original sendiri

Setelah itu kamu harus terus membuat tulisanmu memiliki eksposur yang lebih luas, yaitu dengan cara membuat artikel. Cara membuat artikel hampir sama seperti merangkum. Bedanya ini menggunakan beberapa sumber dan kamu harus menyusunnya dengan logis dan relevan.

Pertama, carilah topik yang ingin kamu tulis. Carilah topik yang ringan dan kamu suka terlebih dahulu. Kedua setelah kamu menemukan beberapa sumber dari topik itu, bacalah dengan seksama. Setelah itu mulai memilih mana aja yang sangat relevan dari topikmu. Bila kamu dapat 10 sumber, cobalah memilih 2 hingga 3 sumber saja terlebih dahulu yang sangat akan mendukung artikelmu nantinya. Ketiga, buatlah outline atau garis besar dari tulisanmu. Kamu bisa menggunakan bahasa-bahasa ringan terlebih dahulu, dan buatlah poin-poin untuk itu. Keeempat, kembangkan poin itu dengan bahasamu dan berdasarkan sumber yang sudah kamu dapatkan itu untuk mendukung tulisanmu. Kelima, pilih judul yang menarik yang juga sesuai dengan isi artikelmu. Bila kamu ingin memuat tulisan itu di internet, kamu bisa mencari beberapa keyword yang bersangkutan dengan tulisanmu itu. Terakhir, lakukan editing dan proofreading tulisanmu. Gunakan juga beberapa tools  untuk mengecek apakah tulisanmu termasuk plagiarisme atau tidak. Dan, jadilah artikel pertamamu, deh! Kamu pasti akan senang bisa membuat ini dengan tulisanmu sendiri.

Mengirimkan artikel ke beberapa media online atau offline

Setelah membuat artikel dengan gaya penulisanmu sendiri, cobalah untuk mengirimkan itu ke media cetak ataupun online. Tapi kamu tidak bisa asal mengirimkan begitu saja.

Pertama, pilihlah media apa yang ingin kamu kirimkan artikelmu itu. Cari yang cocok karena beberapa media hanya menerima beberapa topik tertentu. Kedua, pastikan bahwa tulisanmu sudah memenuhi aturan standart penulisan di media itu. Baca dengan jelas bagaimana aturan yang diterapkan karena terkadang berbeda media, bisa beda aturan. Ketiga, bila tulisanmu belum sesuai dengan aturan media itu, coba revisi artikelmu agar sesuai dengan ketentuan di media tersebut. Revisi ini bisa dari sederhana terkait tata cara penulisan, hingga kamu harus mengubah gaya penulisanmu. Keempat, baru mengirimkan artikel itu. Pastikan setelah mengirimkan, kamu sudah mendapatkan kejelasan berapa lama kamu harus menunggu untuk di approved. Karena bila ditolak, kamu bisa langsung mengirimkan artikelmu itu ke media lainnya yang mungkin lebih cocok dengan tulisanmu. Jangan putus asa hanya karena ditolak, apalagi kamu masih sangat pemula. Penolakan akan membawamu ke banyak pembelajaran yang jauh lebih baik ke depannnya.

Menjadi freelance writer

Setelah kamu bisa mengirimkan artikel ke media, sekarang kamu punya bisa mengumpulkan publikasi artikelmu sebagai portofolio. Itu artinya tulisanmu sudah layak untuk dikonsumsi publik. Nah, waktunya kamu bisa mencari profit dari tulisanmu dengan menjadi freelance writer (penulis lepas).

Bagaimana caranya? Pertama, kamu bisa bergabung ke platfrom khusus freelance. Kemudian kamu bisa menuliskan skill utamamu adalah menulis. Setelah kamu mendaftar, biasanya banyak orang memasang pekerjaan. Pilihlah pekerjaan terkait penulisan dan tawarankan servicemu untuk penulisan. Misalnya kamu bisa mengejarkan project itu selama 3 hari, kamu bisa memberikan revisi tanpa batas, atau bahkan jaminan untuk pengembalian uang apabila client tidak puas dengan tulisanmu.

Kedua, kamu bisa menawarkan jasamu langsung ke editor. Beberapa penulis lepas, menawarkan diri melalui beberapa sosial media. Ketiga, kamu bisa membuat akun sosial media khusus untuk menulis dengan mengembangkan berbagai konten penulisan. Setelah akun sosial mediamu memiliki cukup followers, kamu bisa mengembangkan affiliate marketing. Hal ini juga bisa kamu lakukan dengan blogmu. Namun untuk hal seperti ini butuh waktu yang cukup lama, dan juga ketekunan untuk selalu bisa membuat konten yang tidak dibayar sebelumnya. Sehingga butuh passion yang besar untuk membangun sebuah akun ataupun blog yang bisa memberikan profit.

Mengikuti lomba karya tulis apapun

Terakhir, cobalah untuk mengikut lomba karya tulis supaya kamu lebih tertantang lagi. Berbagai lomba karya tulis kini sudah banyak dari membuat puisi, cerpen hingga membuat buku. Kamu bahkan bisa menjumpai berbagai lomba ini di media online. Karena semakin mudah dijangkau, pastinya kamu harus semakin semangat untuk mencoba menantang diri dalam lomba.

Walaupun  begitu, kamu harus tetap memperhatikan peraturan lomba yang ada, terutama terkait dengan tema penulisan, tata cara dan waktu deadline. Perhatikan juga skala untuk perlombaan itu karena semakin besar skalanya, akan membuat eksposur dirimu semakin besar juga. Kamu juga harus memperhatikan siapa aja pemenang lomba itu sebelumnya dan bagaimana juri menilainya, sehingga kamu dapat mendapatkan gambaran seperti apa karya yang akan terpilih nantinya.

Sisanya terus semangat, terus mencoba dan jangan pantang menyerah!