Cara Menjawab Soal Viral “Aneh Kurang Seribu, dihitung Bolak Balik Tetap Kurang 1000”

Silakan simak videonya diatas


Tiga Macan Tutul Jawa Tertangkap Kamera di Gunung Semeru

Aktivitas tiga ekor macan tutul jawa berhasil terekam kamera jebakan milik petugas Balai Besar Taman Nasional di kawasan hutan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur dan mengejutkan khalayak karena statusnya sebagai satwa langka.

Berdasarkan video unggahan kanal Youtube CNN Indonesia, tampak cuplikan singkat tiga ekor macan tutul jawa dalam sudut video berbeda. Macan tutul jawa adalah hewan soliter, sehingga cenderung lebih sering ditemukan sendiri-sendiri. Ketiganya tampak sehat, berjalan dengan perlahan dari balik pohon dan semak-semak ke arah kamera jebakan yang ditempatkan petugas taman nasional.

Dari ketiga macan tutul jawa yang terdokumentasi taman nasional di Gunung Semeru ini, dua diantaranya berwarna hitam gelap, atau biasa disebut sebagai macan kumbang, sedangkan satu ekor lagi tampak berwarna tutul terang.

Satwa Langka Tertangkap Dua Kamera Petugas

Penemuan tersebut menarik perhatian khalayak ramai karena macan tutul jawa dengan nama latin Phantera pardus melas ini adalah satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Macan tutul jawa adalah hewan endemic dan termasuk sebagai satwa yang dilindungi peraturan Indonesia. International Union for Conservation of Nature (IUCN) sendiri juga mencatat macan tutul jawa sebagai satwa yang terancam atau kritis dan masuk ke dalam daftar merah.

Satwa langka ini terekam kamera jebakan atau camera trap yang dipasang oleh petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sejak dua bulan sebelumnya. Ketiga macan tutul yang terdokumentasi berasal dari dua kamera dengan titik berbeda. Dua diantar tiga macan tutul tersebut tertangkap kamera di kawasan Hutan Andong, sedangkan sisanya di kawasan Hutang Ireng-Ireng.

Butuh Lebih Banyak Dokumetasi Macan Tutul

Berdasarkan video wawancara  CNN dengan Arianto, petugas Pengendali Ekonsistem Hutan TNBTS Resort, dijelaskan bahwa kamera jebakan di kawasan Gunung Semeru telah menangkap total 8 ekor macan tutul jawa. Jenis macan tutul jawa yang paling sering ditemukan tertangkap kamera adalah macan tutul jenis kumbang atau yang berwarna hitam, yaitu sebanyak 6 ekor, sedangkan jenis macan tutul terang baru sebanyak 2 ekor saja.

Kedepannya, petugas akan berencana menambah sebaran jumlah kamera di kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan harapan dari banyaknya dokumentasi yang diperoleh, petugas dapat mengetahui lebih banyak mengenai aktivitas satwa langka ini dan merekam jumlah populasi macan tutul jawa di daerah tersebut.

Netizen Bahagia Sekaligus Khawatir

Tidak hanya petugas taman nasional di Gunung Semeru, berita ini juga meningkatkan antusiasme netizen Indonesia. Netizen berbagi kebahagiaan sekaligus kekhawatirannya melalui kolom komentar  dalam video unggahan CNN Indonesia tersebut. Reportase mengenai macan tutul jawa ini sendiri telah ditonton sebanyak lebih dari 5 juta kali penonton sejak diunggap pada 18 Desember 2018 dan terus bertambah dari waktu ke waktu.

Tampak dari berbagai komentar, berita mengenai keberadaan hewan langka seperti macan tutul jawa tentu membahagiakan, namun netizen juga khawatir berita tersebut justru mengundang pemburu liar yang akan mengancam keberadaan macan tutul jawa itu sendiri.

Netizen berharap kelestarian dari habitat macan tutul jawa dapat dijaga dengan ketat agar populasi satwa tersebut dapat meningkat. Netizen juga berharap ada aturan serius dan tegas bagi pemburu ilegal yang mengancam macan tutul jawa dan satwa langka lainnya agar tidak punah seperti yang terjadi pada kucing besar jawa lain yaitu harimau jawa.