Meraup Untung Ternak Ayam Pheasant, Ayam Hias Mahal Berbulu Eksotis

Dengan rasa suka dan kegemaran Mas Anggit memelihara Ayam Pheasant membuat usaha JSP Farm Jogja yang didirikannya mampu meraup untung besar dari pembudidayaan satwa hias tersebut.

Berikut cara dan tips pembudidayaan ayam Pheasant yang diupload oleh CapCapung.

Awalnya JSP Farm Jogja berfokus pada budidaya burung berkicau.

Namun kemudian mengembangkan ayam hias (ayam Pheasant) karena tertarik dengan kecantikannya setelah mas Anggit melihatnya di YouTube.

Anggit lalu mencari indukan ayam Pheasant dengan mendatangi beberapa penjual dan mempelajari cara mengembangbiakannya. Dari sini pun JSP Farm Jogja sendiri kini mas Anggit sudah memiliki beberapa koleksi ayam Pheasant.

Koleksi ayam Pheasant mas Anggit ini antara lain Golden Pheasant (dada merah, jambul emas), Yellow Pheasant (kuning ke-oren orenan), Lady Amherst Pheasat (jambul putih, ekor panjang), Siamese Fireback Pheasant (langka), Ringneck pheasant (pendeteksi gempa).

Untuk pembudidayaan ayam Pheasant ini mas Aggit mengatakan pertama harus disiapkan kandang dengan ukuran minimal2x2 meter dan tinggi 2,5 meter. Ukuran kandang ini sudah cukup ideal untuk satu psang indukan ayam pheasant.

Di kandang juga harus ada kayu dan vegetasi agar nyaman. Kandang usahakan juga separuh tertutup dan separuh terbuka. Pastikan alas kandang berpasir dan tidak diplester atau dikeramik.

Untuk pakan beri saja BR 1 convid campur jagung pecah dan beras merah. Seminggu 3 kali kasi irisan daun sawi/kangkung ditambah kecmbah untuk metabolisme. Pakam alami jangkrik, ulat hongkong dan ulat kandang juga tepat diberikan seminggu atau dua minggu sekali.

Musim kawin ayam Pheasant ini adalah bulan September-November (musim hujan). Setelah itu betina akan bertelur 12-15 telur dari satu betina dalam satu tahun. Tapi meski sudah bertelur kebanyakan indukan ayam tidak mengerami semua telur yang ada. Maka dari itu disarankan untuk memasukkan telur tadi ke inkubator untuk ditetaskan.

Tips sukses berbudidaya ayam Pheasant menurut mas Anggit sendiri adalah kenyamanan kandang dan perawatan yang rutin. Untuk mengatasi musim pancaroba, mas Anggit memberi pakan alami seperti jangkrik, sayuran serta bawang merah.

Selain itu mas Anggit juga memberikan tips sukses lain yaitu melakukan usaha dan aktivitas merawat ayam Pheasant ini harus dilandasi dengan rasa suka, hobi serta sebagai hiburan.

Video ini dibuat oleh CapCapung, 10 Juli 2019 dan telah ditonton 2,4 juta kali.


Fenomena Anak Manja

Punya anak pusing, tidak punya anak sepi! Seolah memiliki anak atau tidak seperti sebuah dilema yang sulit ditentukan. Namun pada akhirnya orang akan tetap berharap dapat memiliki anak sebagai keturunan hidup. Memiliki anak berarti sudah siap dengan segala konsekwensi. Bisa berupa waktu, perhatian dan biaya.

Sebagai orangtua seringkali pula merasa kuatir dengan masa depan anak. Sehingga merasa perlu membekali dengan segala macam ketrampilan dan kebolehan. Otak kiri anak akhirnya terlalu diforsir dengan segala macam beban pemikiran. Perhitungan matematika, memahami logika, menghapal sejarah dan lainnya.

Orangtua sampai lupa mengajari anak tatakrama, sopan santun, atau sekedar mengajari membereskan tempat tidur.

Tanpa sadar pada akhirnya orangtua menciptakan anak-anak yang pintar tapi egois, anak yang trampil tapi kurang peka dan anak yang baik tapi manja.

Dan sebutan anak manja ini seolah mewakili sekumpulan sifat-sifat yang kurang berkenan pada diri anak. Karena manja bisa berarti sedikit egois, kurang peka, tidak sabaran, tidak tegar, dan kurang pedulian.

Mengapa Anak Bisa Manja?

Lalu apa penyebab anak bisa menjadi manja? Banyak teori sederhana yang membuat anak bisa menjadi manja. Beberapa di antaranya hanya mitos, dan sebagian lagi memang benar terjadi.

Berkembang mitos di kalangan masyarakat bahwa anak bisa menjadi manja apabila ketika kecil terlalu sering digendong. Padahal menggendong anak sebenarnya memang perlu dilakukan.Stimulus sentuhan orangtua pada anak menciptakan jiwa yang seimbang.

Hal inilah yang menjadi dasar akan seperti apa anak apabila dewasa. Memiliki emosional yang stabil ataukah labil. Sehingga mitos mengenai terlalu banyak menggendong ini bisa dikatakan tidak benar.

Sebaliknya anak bisa manja justru kadangkala dari bentukan didikan orangtua sendiri. Kurangnya memberi rangsangan untuk survive. Seperti memberi hadiah tanpa ada momen tertentu (kenaikan kelas, ulang tahun, atau ketika anak sudah berbuat baik).

Hadiah yang diberikan tanpa kenal waktu, membuat anak menganggap itu hal yang biasa saja. Anak terbiasa dalam kondisi selalu senang, sehingga memicu anak menjadi manja.

Selain itu selalu memaklumi kesalahan dan kekeliruan anak bisa membahayakan emosional anak yang masih labil. Karena anak tidak pernah mengetahui mana yang salah dan mana yang betul. Dan pada akhirnya anak menganggap dirinya selalu benar, dan berubah menjadi manja.

https://www.youtube.com/watch?v=BPTl5fHOPFU

5 Cara Mengatasi Anak Manja

Jangan cemas! Ada jalan keluar dalam menghadapi anak manja. Beberapa bisa Anda praktekan, dan beberapa saran lagi bisa Anda pikirkan. Mana yang tepat bisa Anda mulai terapkan.

Berikut 5 cara mengatasi anak yang manja :

a. Tetapkan batasan yang jelas.

Anda sebagai orangtua adalah pihak yang berwenang menentukan aturan, dan anak sebagai pihak yang mentaati aturan. Dalam hal ini aturan yang berlaku adalah aturan keluarga.

b. Ajari saling berbagi.

Jelaskan pada anak, bahwa semua yang dimilikinya harus berbagi, karena merupakan milik bersama. Adik berbagi kepada kakak, dan kakak berbagi kepada adik. Sekalipun anak tunggal juga tetap harus berbagi kepada Ibu dan Ayahnya.

c. Tetapkan komitmen bersama pasangan.

Hal ini perlu dilakukan pada saat Anda memulai biduk rumah tangga. Buatlah komitmen bersama pasangan, untuk tidak memanjakan anak dengan selalu menuruti keinginan sang anak.

d. Tidak menyuap anak.

Kadangkala ada periode ‘me time’ yang tidak ingin diganggu orang lain, sekalipun anak sendiri. Mungkin Anda merasa lelah, sedang bosan, atau tidak ingin diganggu. Dengan kondisi ‘me time’ akan mudah bagi Anda menyuap anak, dengan memberi apapun kepada anak asal tidak mengganggu Anda.

Hal ini akan membiasakan anak membaca situasi, dan Anda justru dalam kendalinya.

e. Seimbangkan otak kanan dan kiri.

Anda harus kreatif untuk melakukan stimulus otak kanan dan kiri sekaligus pada anak. Sehingga anak akan tumbuh dalam sisi yang seimbang. Anda bisa memberi les matematika, tapi ajarkan juga anak membersihkan tempat tidurnya sendiri. Kelihatannya hal mudah, tapi ini sangat membantu perkembangan jiwanya.