Titanic Memang Ditakdirkan untuk Tenggelam, Inilah Buktinya

Apakah benar jika kapal Titanic ini adalah kapal yang memang ditakdirkan untuk tenggelam? 

Semua orang pastinya tahu jika Kapal Titanic ini adalah kapal yang bahkan tidak bisa tenggelam apalagi setelah menabrak gunung es.

Meskipun tragedi ini sudah terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu, namun kapal ini tetap dikenal sepanjang sejarah. 

Kita pasti tahu Titanic sendiri adalah salah satu kapal yang paling besar pada masanya.

Titanic ini bahkan punya tinggi yang sama dengan gedung 11 tingkat. Kapal ini juga bisa memuat sampai 2.400 penumpang. 

Namun, di video ini juga dijelaskan jika semakin bertambahnya tahun ke tahun, kapal ini mulai mengalami banyak perubahan. Apalagi kapal semakin besar dan di tahun 2019, hadir kapal dengan nama “Symphony Of The Seas”. 

Kapal ini juga digerakkan oleh tenaga diesel dan gas sebagai tenaga penggeraknya. Berbeda dengan kapal Titanic zaman dahulu yang hanya menggunakan tungku batu bara untuk penggeraknya. 

Video ini menjelaskan jika Titanic tidak dengan mudahnya tenggelam ketika menabrak gunung es. Dibutuhkan waktu sekitar 2 jam 40 menit sampai kapal ini tenggelam. Ada beberapa korban yang lolos dan menceritakan kembali bagaimana kapal Titanic ini bisa tenggelam. 

Meskipun digadang-gadang bahwa kapal Titanic sendiri adalah kapal yang tidak bisa tenggelam, nyatanya kapal ini tenggelam. Meskipun dulunya bukan bualan semata, kapten Smith sudah memerintahkan awak kapal untuk mengawasi gunung es. 

Namun, karena kesalahan teknis, awak kapal tidak diberikan teropong dan kurangnya persediaan sekoci. Ada juga anggapan yang disebutkan kelalaian yang disebabkan karena tidak adanya yang menjawab panggilan darurat ketika kapal mengalami masalah.

Itulah masalah-masalah utama yang membuat kapal ini tenggelam. Terlalu percaya diri, kurangnya komunikasi, kekurangan sekoci dan tidak mempunyai team penyelamat untuk menemukan kapal. Setelah kapal ini tenggelam, ada banyak prosedur baru yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kapal berikutnya.  

Video yang diunggah oleh akun Youtube “Sisi Terang” pada 13 Desember 2020 ini sudah ditonton cukup banyak penonton. Jumlah penonton yang sudah menonton video ini bahkan mencapai 3.165.050 kali.


Investasi saham merupakan instrument investasi yang saat ini banyak dibicarakan generasi muda. Ketertarikan ini tidak lepas dari banyaknya akun-akun di media sosial yang giat membahas perencanaan keuangan dan investasi.

Bingung Memulai Investasi Saham? Ikuti Langkah Berikut

Peningkatan investasi saham ini juga didukung oleh banyaknya informasi. Sebagaimana dikutip dari kontan.co.id bulan Desember 2019, investor di pasar modal mengalami peningkatan, tercermin pada bertambahnya jumlah Single Investor Identification atau SID di akhir tahun 2019 yang mencapai 1,1 juta.

Meski demikian, peningkatan tersebut tidak sepenuhnya berbanding lurus dengan kegiatan aktif transaksi saham, dimana dari penambahan tersebut hanya sekitar 15% atau hanya 120.000 investor yang aktif dalam melakukan transaksi jual beli saham setiap bulannya.

Apa penyebabnya?

Salah satu penyebab utamanya adalah masih kurangnya literasi masyarakat akan instrumen saham ini. Survei literasi keuangan OJK tahun 2016 menyebutkan bahwa literasi keuangan di pasar modal hanya sebesar 4,4%, jauh sekali dibanding literasi produk investasi keuangan lainnya, salah satunya adalah perbankan.

https://www.youtube.com/watch?v=NzFUll28Jok
Belajar investasi saham dari nol untuk pemula. Video oleh Kevin Hendrawan.
Investasi Saham

Di Indonesia sendiri, memulai investasi saham bukanlah hal yang sulit. Namun memang alangkah lebih baiknya untuk investor pemula harus memiliki pemahaman dasar terlebih dahulu perihal instrument saham ini.

Artikel ini diharapkan bisa membantu para calon investor untuk mengetahui bagaimana cara mulai investasi saham dan memberi kecukupan gambaran tentang apa itu saham, bagaimana saham bekerja, dan informasi awal yang dibutuhkan lainnya.

Pahami Hakikat Berinvestasi Saham

Banyak orang yang tertarik berinvestasi saham hanya karena sering mendengar iming-iming keuntungan besar yang bisa didapatkan dengan investasi saham. Pola pikir seperti ini tentu harus diubah.

Saham sebagaimana instrument investasi lainnya tentu memiliki kelebihan dan risikonya masing-masing. High risk high return. Jangan hanya karena berharap imbal hasil yang besar, anda sebagai calon investor jadi mengabaikan risiko-risiko yang sebenarnya melekat pada instrument itu sendiri.

Perlu kita pahami bahwa investasi tidak selamanya menguntungkan, kerugian menjadi suatu hal yang tidak bisa pula dihindari. Namun yang bisa kita lakukan adalah bagaimana meminimalisir kerugian tersebut sekecil mungkin.

Begitu pula dengan investasi saham, dimana notabenenya merupakan instrument investasi jangka panjang. Anda harus sabar dan harus terus banyak belajar. Jangan hanya karena harga saham sedang turun, anda terburu-buru melakukan penjualan saham, padahal fluktuasi harga saham dalam jangka pendek merupakan hal yang sangat wajar terjadi.

Pola pikir dan sikap inilah yang harus terlebih dahulu anda tanamkan sebelum memulai investasi saham.

Pelajari Apa Itu Saham dan Istilah Terkait Lainnya

Saham sendiri dapat diartikan sebagai bukti kepemilikan penyertaan modal suatu perusahaan tertentu. Dengan membeli saham suatu perusahaan, dapat dikatakan secara sederhana anda juga bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut. Sehingga penting bagi anda untuk dapat terus mempelajari kinerja perusahaan yang anda beli sahamnya.

Banyak istilah lain dalam investasi saham yang harus anda ketahui dan mungkin sebagian dari anda masih belum familiar, beberapa istilah penting diantaranya:

Dividen.

Ketika anda sudah memiliki saham suatu perusahaan, otomatis ada dana yang anda setorkan ke perusahaan tersebut. Sehingga bila perusahaan mengalami keuntungan dalam periode tertentu dan berencana membagikan keuntungan tersebut kepada pemegang sahamnya, maka anda berhak menerima sejumlah keuntungan yang telah ditentukan. Keuntungan inilah yang disebut dengan istilah dividen.

Capital gain atau capital loss.

Dalam investasi saham, keuntungan yang bisa anda dapatkan tidak hanya berupa dividen. Namun ada pula yang disebut capital gain, yaitu kondisi dimana anda mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual periode tertentu dengan harga beli saham anda diawal. Perbedaan harga ini terjadi karena adanya volatilitas harga saham yang tinggi di dalam pasar modal dalam periode tertentu.

Pergerakan harga saham ini juga bisa mengakibatkan capital loss, dimana anda justru mengalami kerugian bila menjual saham dibawah harga belinya.

Analisa teknikal.

Dalam saham juga diperlukan adanya analisis terhadap pergerakan harga saham suatu perusahaan. Dalam analisa teknikal, yang dilihat adalah pola atau trend pergerakan harga saham selama periode tertentu. Dari analisa trend ini diharapkan kedepannya para investor mampu memperkirakan kemana harga saham akan bergerak, apakah naik atau malah turun.

Analisa fundamental.

Berbeda dengan analisa teknikal yang cenderung memperhatikan trend pergerakan harga, dalam analisa fundamental sifatnya lebih kompleks. Analisa ini dilakukan dengan menganalisa laporan-laporan keuangan perusahaan dengan menggunaka rasio-rasio keuangan. Dari analisa ini diharapkan para investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan prospek perusahaan kedepannya.

Kedua analisa ini juga yang nantinya dapat membantu kita untuk menentukan di harga berapakah kita akan membeli atau menjual saham yang kita miliki.

Ketahui Tipe Pelaku Pasar Saham

Orang-orang yang berada dalam pasar modal tidak sepenuhnya merupakan tipe investor, dimana mereka menginvestasikan dananya pada saham lalu memiliki tujuan jangka panjang 5 – 10 tahun kedepan dan tidak terlalu fokus pada pergerakan harga saham di periode jangka pendek. Namun ada pula yang hanya menjadi trader atau bahkan spekulan.

Tipe Investor

Dalam tipe investor, mereka biasa menganalisa menggunakan analisa fundamental, mereka memilih saham suatu perusahaan yang mereka yakini memiliki prospek baik kedepannya.

Tipe Trader

Tipe lainnya adalah tipe trader, dimana orang-orang yang berada dalam tipe ini lebih aktif dan rajin dalam bertransaksi jual beli saham, bisa mingguan, harian atau bahkan dalam hitungan jam. Mereka banyak mengambil keuntungan dari fluktuasi harga saham dalam jangka pendek atau capital gain. Mereka yang berada pada tipe ini cenderung menggunakan analisa teknikal dalam memprediksi pergerakan harga saham.

Tipe Spekulan

Tipe terakhir ada tipe spekulan. Mereka yang berada dalam tipe ini cenderung hanya menebak-nebak kemana harga saham itu akan bergerak tanpa dilakukan analisa teknikal maupun fundamental. Dalam melakukan investasi saham, mereka yang termasuk dalam tipe ini cenderung gambling dan melakukan keputusan hanya berdasarkan rumor-rumor yang beredar.

Bagi anda yang baru akan memulai investasi saham, sebaiknya menghindari menjadi seorang trader atau bahkan spekulan.

Siapkan Modal dan Pilih Perusahaan Sekuritas

Nah setelah anda memahami beberapa dasar berinvestasi saham, kini saatnya anda mulai memikirkan berapa dana yang ingin anda gunakan untuk investasi saham. Dana awal ini tentu akan berbeda-beda setiap orang, perlu diingat untuk selalu menggunakan dana idle saat anda berinvestasi, bukan dana simpanan apalagi dana pinjaman.

Selanjutnya untuk bisa menjadi investor aktif dan mulai melakukan transaksi, anda butuh terlebih dahulu memilih perusahaan sekuritas yang nantinya akan menjadi ‘perantara’ anda dalam bertransaksi di bursa saham. Sehingga penting untuk lebih selektif dalam memilih perusahaan sekuritas ini.

Beberapa kriteria dalam memilih perusahaan sekuritas:

  • Memiliki reputasi baik. Dapat dilihat dari MKDB (Modal Kerja Bersih Disesuaikan) perusahaan, yaitu kecukupan modal perusahaan sekuritas untuk dapat beroperasi. Semakin besar nilai MKDBnya, mencerminkan perusahaan sekuritas yang semakin baik.
  • Deposit awal. Setiap sekuritas memiliki ketentuan yang berbeda-beda dalam menetapkan nominal deposit awal, ada yang mulai dari 100 ribu hingga 5 jutaan. Ini bisa anda pertimbangkan bila anda belum memiliki modal banyak dalam memulai investasi saham.
  • Biaya Transaksi. Setiap melakukan transaksi jual beli saham, akan ada fee jual dan fee beli yang akan anda keluarkan sebagai biaya tambahan. Biaya ini bisa anda pertimbangkan, namun perlu juga anda perhatikan fasilitas lain yang ditawarkan perusahaan sekuritas tersebut yang mungkin bisa mengkompensasi biaya fee ini.
  • Fasilitas lain. Fasilitas transaksi penunjang lainnya seperti fitur-fitur yang bisa digunakan di mobile smartphone atau adanya berita-berita harian secara realtime tentu menjadi salah satu yang penting anda pertimbangkan dalam pemilihan perusahaan sekuritas.

Buat RDN (Rekening Dana Nasabah) dan Setor Dana

Langkah selanjutnya setelah memilih perusahaan sekuritas, anda akan memulai pembuatan RDN. Biasanya dalam pembuatan RDN sudah banyak yang bisa dilakukan secara online. Anda hanya perlu menyiapkan beberapa berkas seperti KTP, NPWP dan pengisian informasi data pribadi. Setelahnya anda akan mendapatkan user id dan password yang bisa anda gunakan untuk login ke dalam aplikasi trading perusahaan sekuritas tersebut.

Setelah RDN selesai, anda biasanya diwajibkan untuk langsung menyetor dana awal sesuai ketentuan perusahaan sekuritas tersebut. Setelah dana disetorkan, barulah anda dapat memulai transaksi jual beli saham.

Lakukan Transaksi Jual Beli

Anda bisa segera melakukan transaksi jual beli setelah memiliki dana pada RDN. Perlu diketahui bahwa transaksi jual beli saham hanya bisa dilakukan di hari kerja senin-jumat di jam perdagangan bursa.

Anda hanya tinggal memilih saham perusahaan yang sudah anda analisa, lalu menetukan harga beli atau harga jual yang diinginkan, setelahnya biarkan sistem aplikasi trading yang akan bekerja untuk memproses transaksi anda.

Pantau Kondisi Pasar dan Update Berita Terkini

Setelah proses pembelian saham berhasil, update terus berita-berita yang mungkin akan berpengaruh pada perusahaan yang sahamnya anda miliki. Baik dari faktor internal aksi-aksi korporasi maupun faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, politik, kesehatan dan lainnya.

Tentunya hal ini pun akan membantu anda untuk dapat membuat keputusan kapan harus menjual saham atau tetap mempertahankan saham tersebut selama periode tertentu. Hal ini pula yang dapat membantu anda mengoptimalkan keuntungan dari investasi saham yang dilakukan.

Semoga artikel diatas dapat membantu anda untuk tidak ragu lagi dalam memulai investasi saham ya.

Resources