Warga Jombang Temukan Aliran Sungai Bawah Tanah Diduga Peninggalan Majapahit (2019)

Silakan simak videonya diatas


Kerah Biru: Perjuangan Nelayan Kerang Hijau Muara Angke Mencari Nafkah

Sebuah video yang menggambarkan perjuangan seorang nelayan paruh baya untuk mencari nafkah dengan menangkap kerang hijau di Muara Angke.

Sekitar pukul 05.00 di Kampung Muara Angke, Jakarta Utara masih gelap. Seorang nelayan kerang hijau bernama Sarman berumur 48 tahun menceritakan tentang kehidupan dirinya yang sudah bekerja di bidang ini selama kurang lebih 30 tahun.

Pak Sarman tidak hanya bercerita tentang kehidupan para nelayan, tetapi juga menunjukan bagaimana proses dan caranya mendapatkan kerang hijau.

3 hal Menarik dari Video Nelayan Kerang Hijau Muara Angke

Beberapa bagian yang menarik dari video ini akan membuat penonton mengikuti alur cerita dengan sepenuh hati.

Peralatan Menangkap Kerang Hijau Kurang Aman

Cara nelayan Muara Angke menangkap kerang hijau cukup beresiko. Alat yang digunakan berupa selang panjang yang dijadikan sebagai oksigen untuk mencari kerang dalam air.

Resiko yang dialami oleh para nelayan kerang hijau adalah nyawanya bisa melayang apalagi saat selang tidak berfungsi atau terseret oleh kapal besar. Banyak orang-orang yang sudah menjadi korban dari peralatan selam yang manual ini.

Pencarian Kerang Hijau yang Ekstrim

Menurut penuturan pak Sarman di video pencarian Kerang Hijau bisa memakan waktu sampai 1 hingga 3 jam. Biasanya para nelayan merangkak di dalam air yang keruh, sehingga menyulitkan pengambilan kerang.

Para nelayan tidak berpatok pada kondisi air, sehingga lokasi untuk mencari kerang hijau cukup ekstrim.

Keuntungan Tidak Sebesar Perjuangan

Nelayan yang menyelam dan menangkap kerang hijau tidak sepenuhnya memperoleh keuntungan. Melainkan harus berbagi lagi dengan yang lain.

Membayar uang perahu yang disewa untuk menangkap kerang hijau. Setelah itu, membayar jasa orang yang membersihkan kerang. Baru dijual pada pemborong.

Komentar Penonton Video

Cerita dari  seorang nelayan kerang hijau ini, menyentuh hati para penonton seperti komentar dari Nona Fey’s “Tanpa sadar saya meneteskan air mata. Begitu berat perjuangan seorang ayah, mencari rezeki demi menjamin kehidupan anaknya.”

Ulasan lainnya datang dari Delon Fresley “Saya rasa konten Asumsi, merupakan konten yang sangat bermanfaat, karena mengungkap sisi kehidupan yang belum banyak orang ketahui.”

Banyak dukungan dari para penonton untuk melanjutkan tema konten seperti yang ada di video. Sebab tayangan yang seperti ini banyak membuat orang belajar dan selalu bersyukur akan hidupnya.

Begitu pula yang dikatakan Misbakhul Munir “Saran saya Bang, tolong perbanyak konten-konten edukasi seperti ini. Saya sangat suka konten-konten Kerah Biru. Tetap semangat Bang dalam berkarya.”

Riwayat Pembuatan Video

Video ini dibuat pada 26 Agustus 2020 dan telah ditonton 1,5 juta kali, serta ada 2,6 ribu komentar orang-orang yang tersentuh saat menyaksikan kehidupan dari seorang nelayan kerang hijau di Muara Angke.

Profil Asumsi

Asumsi merupakan channel YouTube dengan 655 ribu subscriber. Bergabung dengan YouTube sejak 17 Januari 2015. Begitu pula dengan penayangan videonya.

Konten dari  Asumsi tidak hanya menyuguhkan tontonan tentang kemanusiaan, tetapi juga menyuguhkan politik, current affair, dan budaya pop yang memancing anak muda agar berdiskusi secara sehat 

Channel asumsi ini tidak ada sekat, karena memberikan informasi untuk semua kalangan, sehingga konten yang ditampilkan juga beragam. Tentu saja bersifat menghibur  dan mengedukasi.

Kondisi yang dialami oleh nelayan kerang hijau Muara Angke dapat membuat siapa saja tersentuh, serta di balik kelezatan kerang hijau tersimpan pengorbanan dan perjuangan untuk mendapatkannya.