Mengenal Taufik, Bocah Disabilitas Penyelamat 22 Wisatawan Saat Longsor Lombok

Meskipun memiliki keterbatasan dalam hal berbicara, seorang anak bernama Taufik dari Dusun Lendang Cempaka, Desa Senaru, Lombok Utara NTB sedang menjadi buah bibir. Pasalnya, ia dapat menyelamatkan wisatawan ketika gempa.

Kejadian penyelamatan tersebut telah membuat sebanyak 22 orang wisatawan asal Malaysia dapat menyelamatkan diri. Bocah berusia 12 tahun ini, menjadi sosok pahlawan meskipun memiliki keterbatasan dalam hal berbicara serta mendengar.

Saat terjadi gempa di Lombo dengan amplitudo hingga 5,8 pada tanggal 17 Maret 2019 berakibat terjadinya longsor. Longsor terjadi pada daerah kawasan wisata air terjun Tup Kelep, Senaru, Lombok Utara.

Ketika kejadian tersebut terjadi, karena sudah mengenal secara jelas wilayah tersebut, kemudian taufik bertindak cepat. Ia menjadi pemandu bagi para wisatawan untuk segera keluar dari area longsor.

Mereka dapat mencapai pada tempat aman berkat panduan telah diberikan oleh Taufik tersebut. Dari warga juga mengatakan jika Taufik sendiri merupakan seorang anak yang memiliki kepribadian murah hati.

Taufik Menjadi Pahlawan Bagi Wisatawan dan Komentar Warganet

Kesigapan dari Taufik dalam memberikan arahan kepada wisatawan telah membuat banyak nyata terselamatkan. Meskipun menggunakan bahasa isyarat, ia tetap dapat berkomunikasi secara baik terhadap orang lain.

Taufik sendiri dikenal senang menawarkan bantuan juga apapun yang dimilikinya kepada orang sekitar. Maka dari itu, tidak heran jika jiwa membantunya juga terlihat ketika kejadian tidak terduga gempa melanda.

Banyak warganet memberikan pujian seperti “Subhanallah semoga kamu di lindungi yang Maha Kuasa nak, di limpahkan rejekimu, Aaminn” tulis akun @Okhe Squad. Banyak apresiasi diberikan masyarakat.

Ada juga dari @Irvin ER menuliskan “Tuhan memberkatimu nak. Terimakasih sudah menjadi anak baik dan menjadi teladan buat kita semua”. Taufik benar – benar telah menjadi penyelamat bagi orang di sekitarnya.

Tanpa merasa ragu, ia dapat memberikan petunjuk arah jalan kepada para wisatawan. Ini juga memberikan sebuah pelajaran bagi banyak orang untuk saling membantu di saat kesulitan sedang melanda.

Berkat keberanian serta tindakan dilakukan oleh Taufik tersebut, menginspirasi banyak orang. Ini memperlihatkan bahwa keterbatasan, tidak menjadi penghalang untuk orang – orang dapat saling mengulurkan tangan.

Untuk selengkapnya dalam melihat melalui link https://www.youtube.com/watch?v=FGvokVG9jKg dari akun milik KOMPASTV. Tayangan mengenai Taufik telah diunggah pada tanggal 25 Maret 2019, mendapatkan views 319,329 sekarang.


Tidak Semua Hal Bisa Kamu Dapatkan Sekaligus

Sudah punya rumah, punya mobil, tapi sudah menikah beberapa tahun, kamu belum dikaruniai anak.

Sudah punya anak dan rumah, tapi tahun lalu kamu kehilangan salah satu orangtuamu karena beliau sudah lama sakit.

Punya anak, punya keluarga yang baik dan nyaman, tapi kamu harus berjuang sangat keras mencari uang untuk menutup biaya hidup yang rasanya semakin lama semakin terasa berat.

Kamu bukan tidak berusaha mendapatkan semua yang diinginkan. Kamu sudah berusaha, kok. Bahkan disertai do’a yang tak pernah putus, siang dan malam.

Namun, manusia memang tidak bisa memiliki semuanya.

Tuhan punya rencana lain yang lebih indah. Itu sebabnya Tuhan belum mengabulkan do’amu saat ini.

Ketika Tuhan belum mengabulkan do’amu, kemungkinan ada tiga hal:

Kamu belum memerlukannya saat ini dan akan mengabulkannya ketika kamu sudah benar-benar memerlukannya.

Kamu Tidak perlu hal itu, sehingga Tuhan tidak mengabulkan.

Hal itu berdampak buruk bagimu, sehingga Tuhan menggantikannya dengan yang lain.

Sadarilah bahwa manusia bukan mahkluk yang sempurna. Kalaupun ditakdirkan memiliki semuanya, belum tentu kamu bisa mengelolanya dengan baik. Tangan kita “hanya” dua, dan otak kita “hanya” satu. Hal-hal yang bisa dikerjakan tentu saja sangat terbatas.

Yang paling bijaksana, kamu tetap mensyukuri hidup, bagaimana pun kondisinya. Kita memang mengingkan hal yang belum kita miliki. Tapi, diam-diam, di luar sana ada orang yang tidak seberuntung kamu, dengan segala hal yang sudah kamu miliki.