SeAndara Ngantri… Nagita Jadi Penjual Kue Cubit dan Telur Gulung Gerobakan Depan Rumah.

Ini sih WOW banget buat istilah jajan sore. Sebab kalau jajan biasanya cuma ambil beberapa menu. Tapi kalau sudah Raffi dan Nagita yang jajan, beberapa gerobak semua diborong abis. Ngga cuma itu, buat hindari penyebaran Covid-19, Nagita sudah melakukan tes SWAB untuk para pedagang.

Nagita Slavina yang ingin jajan sore di depan rumah. Alih-alih memanggil abang-abang pedagangnya, ternyata para penjual jajannya sudah siap sedia di samping rumah Nagita karena sudah dipesan. Jajan super heboh ini juga disediakan untuk orang-orang rumah dan orang-orang kantor yang ingin jajan secara gratis.

Video yang diupload oleh Rans Entertainment ini menghadirkan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina serta para pedagang jajanan dan orang-orang yang bekerja di Rans Entertainment.

Sebelum kegiatan jajan dimulai, dalam video atau vlog diawali dengan aktivitas rencana pindah kantor. Ketika akan menambah ruangan untuk beberapa posisi seperti HRD dan Finance, maka rumah Raffi dan Nagita di Andara harus ditata ulang kembali.

Setelah itu pada Minggu sorenya, Nagita yang ingin jajan, mengajak orang-orang di kantor dan di rumah untuk ikut menikmati. Karena yang mau jajan adalah seorang sultan, maka tidak mengherankan bila ada sensasi yang dihadirkan.

Kalau orang biasa jajannya beberapa menu, tapi kalau sultan yang jajan, maka beberapa gerobak yang dibeli. Menariknya lagi, abang-abang pedagang yang datang sebelumnya di-swab dulu untuk menghindari penularan Covid-19.

Beberapa pedagang yang diborong oleh Nagita untuk jajan sorenya antara lain siomay ikan khas bandung dan batagor, kue cubit mang tatang, telur gulung serta es podeng. Tidak hanya memborong jajanan, Nagita juga mentraktir semua orang rumah dan orang kantor untuk sama-sama menikmati jajan.

Ketika menikmati jajanan ini Nagita teringat masa-masa di sekolah. Tidak hanya menyantap jajanan, Nagita juga mencoba membuat kue cubit dan telur gulung serta menjadi jadi pedagangnya.

Video ini dibuat oleh Rans Entertainment, 18 Maret 2021, dan telah ditonton 3,5 juta kali.


Keunikan Payung Raksasa di Masjid Agung Semarang Jawa Tengah

Cowok Ini Rekam Mengembangnya Payung Masjid Agung Semarang Jawa Tengah

Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah adalah masjid berasitektur tinggi yang terletak di kota Semarang, Jawa Tengah.

Masjid ini memiliki keunikan tersendiri karena memiliki payung yang hampir sama dengan yang dimiliki mesjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Menarik bukan!

Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah tepatnya terletak di jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

Jika anda termasuk yang menyukai wisata religi, Masjid Agung ini adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi karena arsitektur mesjid tersebut memilki gaya arsitektur unik yang merupakan perpaduan antara Jawa, Jawa Tengah dan Yunani.

Masjid Agung Semarang: 5 fakta menarik

Masjid Agung Semarang menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Semarang. Masjid Agung Jawa Tengah ini beralamat di jalan Gajah Raya, Sambirejo, Gayamsari, Semarang. Sekilas pandang terlihat bangunan masjid berdiri kokoh dan begitu megah.

Kemegahan masjid agung ini pun semakin elok berkat sentuhan arsitektur yang memang indah. Mengulik tentang Masjid Agung Semarang, berikut 5 fakta menarik yang wajib Anda ketahui:

Kombinasi 3 Unsur Arsitektur

Masjid Agung Semarang dirancang dengan mengusung gaya arsitektur hasil perpaduan unsur Jawa, Arab, dan Romawi. Arsitektur bergaya Jawa bisa dilihat dari atap masjid dan dasar tiang masjid yang dibuat penuh motif batik. Di sisi lain, di bagian dinding terlihat sentuhan kaligrafi dan kubah besar yang dikelilingi 4 menara yang menunjukkan sentuhan khas Timur Tengah.

Sementara gaya Romawi bisa dilihat dari pelataran masjid di sisi depan. Terdapat 25 pilar sebagai perlambang jumlah nabi yang dipercaya umat Islam. Pilar-pilar dihadirkan dalam gaya arsitektur mirip Colloseum Roma. Pilar tersebut terlihat kokoh dengan balutan warna putih, ungu, dan emas

Payung Elektronik Otomatis Seperti di Masjid Nabawi

Fakta menarik berikutnya, Masjid Agung Semarang bisa dibilang mirip dengan Masjid Nabawi yang ada di Madinah, Arab Saudi. Hal ini karena adanya enam payung elektronik otomatis. Payung berukuran raksasa tersebut memang terinspirasi dari payung di Masjid Nabawi.

Adapun jumlah payung yang ada 6 menjadi simbol dari rukun iman dalam ajaran agama Islam. Payung raksasa tersebut hanya dibuka pada hari tertentu saja. Bila payung dibuka, maka kapasitas masjid bisa jauh lebih besar hingga mampu menampung 10.000 jamaah.

Ada Al-Qur’an Raksasa

Masjid Agung Semarang tidak hanya megah dari sisi luar. Begitu memasuki masjid akan terlihat Al-Qur’an raksasa dengan ukuran 145 x 95 cm. Al-Qur’an tersebut bernilai istimewa tidak hanya karena ukurannya yang besar.

Satu hal lain yang pasti membuat takjub yaitu Al-Qur’an jumbo tersebut ditulis tangan oleh penulis kaligrafi Hayatudin yang berasal dari Universital Sains & Ilmu Al-Qur’an Wonosobo. Tidak main-main, dibutuhkan waktu 3 tahun bagi Hayatudin untuk merampungkan Al-Qur’an tersebut.

Menara Masjid Setinggi 99 Meter

Menara masjid yang disebut Menara Al Husna tampil menonjol. Dimana menara masjid tersebut memiliki tinggi 99 meter dengan 19 lantai. Ketinggian 99 meter dipilih menjadi perwakilan 99 Asmaul Husna. Dari puncak menara, pengunjung bisa menikmati kota Semarang dari ketinggian.

Dari atas menara pelabuhan Tanjung Perak pun terlihat seolah begitu dekat. Daya tarik Masjid Agung Semarang juga bisa Anda jumpai di lantai 18 Menara Al Husna. Pada lantai tersebut terdapat restoran yang bisa berputar 360 derajat.

Berdiri di Lahan Luas

Masjid Agung Semarang berdiri dengan megahnya di lahan seluas 10 hektar. Tepatnya bangunan utama masjid memiliki luas 7.669 meter persegi, sementara luas halaman diketahui berukuran 7.500 meter persegi. Pembangunan masjid memakan waktu kurang lebih 5 tahun, yakni dimulai tahun 2001 dan selesai tahun November 2006. Masjid Agung Semarang diresmikan oleh presiden SBY yang waktu itu menjabat.

Itulah 5 fakta menarik seputar Masjid Agung Semarang. Masjid Agung tidak hanya difungsikan untuk sembahyang 5 waktu saja. Bagi masyarakat, Masjid Agung Semarang sudah memberi kontribusi dalam penentuan awal bulan Ramadhan. Dimana penentuan waktu Ramadhan bisa dilakukan dengan memanfaatkan teropong yang ada di Masjid Agung Semarang.