Gran Max Santai Nanjak, Triton Berusah Payah

Salah satu ujian terbesar dari sebuah mobil adalah tanjakan. Apa saja jenisnya kalau sudah naik pasti sedikit susah. Apalagi, kalau medan tersebut bukan aspal melainkan tanah berlumpur.

Rasanya sulit berjalan mulus ke atas membutuhkan tenaga ekstra kuat. Seperti yang terjadi di sebuah lokasi di tengah pedalaman. Tampak berbagai mobil Triton berusah payah untuk bisa melewati tanjakan itu.

Beberapa mencoba memaksakan tetapi, tengah perjalanan berhenti. Bahkan, saat mendorongnya dibutuhkan lebih dari 4 orang agar bisa berjalan kembali. Beberapa sopir sedikit menyerah mengaku kesulitan melewatinya trek tersebut.

Begitu juga dengan Gran max yang harus didorong. Bisa naik hanya saja, arah kendaraan ke kanan dan kiri. Skill pengemudi memang sangat dibutuhkan disini. Antrean semakin panjang, mobil haru melintas.

Susahnya Mobil Melibas Tanjakan Lumpur

Perlu pakai trik khusus agar bisa berjalan mulus ke atas. Bahkan, ada mobil harus dipenuhi oleh orang dan memberikan tekanan agar kendaraan bisa berjalan. Walau, arahnya tidak bisa lurus.

Banyak gagal, beberapa juga berhasil. Mereka mencoba memanfaatkan kontur dan bermain di gigi rendah serta pijakan gas yang sedikit di hentak dan kendor. Begitu terus hingga, mampu terlepas dari tanjakan lumpur.

Tidak hanya mobil saja, motor juga mengalami kesusahan hanya saja, masih mudah untuk dikendalikan. Tetapi, tanah berlumpur tersebut membuat laju ban mereka tersendat. Beberapa juga mengalami kesulitan.

Beruntung disana ada banyak para pekerja, jadi masih bisa dibantu dengan memberikan beban. Sehingga, terjadi tekanan pada ban kondisi ini membuat lumpur sulit untuk mengendap yang menahan laju kecepatannya.

Mobil lainnya harus berhenti karena, mesin mereka kepanasan. Bila terus dipaksa nanti akhirnya, fatal. Lebih, baik dimatikan dulu saja sampai dingin baru nanti dilanjutkan kembali. Semakin sore, antrean sangat panjang.

Bahkan mencapai dua arah perlahan tapi pasti, seluruh mobil bisa dibawa melewatinya. Walau, masih banyak lagi antrean dibelakang. Hanya saja, mereka dapat memberikan trik khusus agar mampu melewatinya.

Kondisi tersebut dapat Anda saksikan di Channel Roda dunia. Dimana, tayangan itu di unggah pada 31 Juli 2020 dan sudah mencapai 3.895.285 penonton. Berikut link untuk menonton https://www.youtube.com/watch?v=-NV2gzuNkQ8.


Apakah Itu Layak Disebut Cinta Kalau Isinya Terus-Menerus Drama?

Punya orang yang dikasihi memang membahagiakan. Setiap pagi kamu bisa menyapanya penuh cinta dan menawarkan sarapan meskipun pagi itu kamu hanya membuat telur ceplok. Menawarkan hasil karya sederhana itu pun hanya bisa dilakukan lewat media chatting, bukan secara langsung.

Hari-harimu banjir dengan perhatian darinya. Ke mana pun kamu pergi, ada bayangan dia di dalam kepalamu. Ada suara dia di ponsel. Ada wajah dia di semua akun media sosial kamu.

Sayangnya, belakangan kamu dan dia bertengkar terus. Entah kenapa, masalah sekecil apa pun bisa memicu emosi kalian berdua. Dia yang awalnya nggak pernah marah kalau kamu dandan agak lama, sekarang emosi banget saat nunggu kamu pakai bedak sebentar saja.

Dia juga marah banget saat kamu menyerahkan hasil tugas kelompok ke cowok keren teman kampusmu. Padahal kamu bertemu cowok itu ya murni hanya karena mau menyerahkan tugas. Pacarmu tetap tidak mau terima. Dia cemburu, alasannya takut kamu dan cowok itu saling jatuh cinta. Kamu yang nggak habis pikir, membalasnya dengan emosi. Bagaimana bisa jatuh cinta pada cowok lain, sementara pacarmu selalu ada ke mana pun langkahmu pergi?

Akhirnya kalian saling mempertahankan pendapat masing-masing. Saling teriak karena emosi memuncak pun sudah menjadi makanan sehari-hari. Marah, menangis, teriak, pokoknya hubungan kalian drama banget.

Waktu awal dulu, semua terasa manis. Semuanya tampak indah. Sekarang, setelah usia hubungan kalian semakin tua, drama-drama pun semakin sering mewarnai hubungan.

Kalau sudah begini, buat apa diteruskan? Ketika sudah tidak ada lagi rasa saling pengertian, saling menghormati, dan menahan diri untuk tidak mudah meledak.

Kamu harus mencoba memperbaiki hubungan ini, atau bubar sama sekali. Hubungan yang hanya penuh kemarahan, tidak akan mungkin mendatangkan kebahagiaan.