14 Tahun Berlalu, Semburan Lumpur Lapindo Belum Berhenti?

Lumpur destruktif terbesar di dunia ini muncul pertama kali di tahun 2006 dan masih terus menyembur hingga sekarang. Sebagian orang mengatakan bahwa lumpur ini tidak akan pernah berhenti sampai akhir zaman.

Sampai sekarang, sepertinya belum ada tanda-tanda Lantas, apa sebenarnya yang terjadi ketika perut bumi memuntahkan lumpur bumi yang begitu dahsyatnya selama bertahun-tahun? Apakah lumpur lapindo ini bisa berhenti?

Awal Mula Semburan Lumpur Lapindo

Perusahaan Lapindo Brantas telah melakukan pengeboran sumur di Kecamatan Porong, Sidoarjo. Target utama pengeboran ini adalah mencari sumber minyak bumi dengan berbagai perhitungan dan rencana yang matang menggunakan selubung bor.

Sayangnya, pada titik tertentu sesuai rencana, pengeboran belum juga menemukan titik minyak bumi. Kondisi itulah yang kemudian membuat lumpur lapindo kemudian menyembur pertama kali pada tanggal 29 Mei 2006.

Kerugian Akibat Semburan Lumpur Lapindo

Sampai sekarang, sudah ada 16 desa yang tertutup lumpur lapindo, bahkan 30 pabrik juga ikut merasakan dampaknya. Hal ini menyebabkan banyak warga yang kehilangan pekerjaan, rumah, dan lingkungan tempat tinggalnya.

Diperkirakan, kerugian yang diakibatkan semburan lumpur lapindo ini mencapai Rp 4 Triliun dan akan terus bertambah sebelum lumpur lapindo berhenti menyembur.

Ganti rugi bencana ini ditanggung perusahaan Lapindo Berantas dan pemerintah. Sayangnya, sampai tahun 2019 masih ada warga yang mengeluh belum mendapatkan ganti rugi sama sekali.

Kata Ahli Mengenai Semburan Lumpur Lapindo

Para ahli Arkeolog menyebutkan bahwa tidak ada yang bisa memprediksi kapan semburan lumpur lapindo akan berhenti. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa lumpur ini akan terus menyembur sampai 20 sampai 27 tahun atau bahkan lebih.

Berbagai cara sudah dilakukan untuk menghentikan semburan lumpur lapindo, seperti memasukkan bola beton ke dalam lubang. Hanya saja, usaha tersebut tidak membuahkan hasil dan dikhawatirkan bola tersebut justru akan terlempar.

Penyebab semburan lumpur lapindo terus menyembur adalah tidak diketahui volume lumpur di perut bumi, salah pengeboran sumur hingga menyebabkan kebocoran, dan adanya terusan yang menyuplai lumpur volkanik.

Semburan lumpur lapindo yang belum juga berhenti tentu membuat semua pihak merasa khawatir. Semoga pemerintah segera mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

Anda dapat melihat tayangan ini di channel Daftar Populer. Tayangan ini sudah lebih dari 7.644.827 penonton sejak terbit pada 2 September 2020. Berikut link videonya https://www.youtube.com/watch?v=SmCg8bB9XL4.

Lumpur destruktif terbesar di dunia ini muncul pertama kali di tahun 2006 dan masih terus menyembur hingga sekarang.


Macam Macam Jamur Yang Uenaakkk Dimakan

Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata “jamur”? Penyakit kulit? Atau barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lalu ditumbuhi jamur? Yang ini beda lho, karena dapat dimakan. Bahkan, ada jamur yang harganya selangit. Berikut macam macam jamur yang bisa dimuakann…

Jamur Kancing (Champignon)

Sesuai namanya, bentuknya bulat seperti kancing. Warnanya putih, kadang-kadang ada yang krem atau cokelat muda.

Ia biasa digunakan untuk berbagai masakan, teurtama masakan ala Eropa, seperti pizza, salad, dan omelet. Paling banyak dibudidayakan di dunia. Biasa dijual dalam keadaan segar atau kalengan.

Jamur Tiram

Memiliki tudung yang bentuknya seperti cangkang tiram. Warna tubuhnya putih, tudungnya berubah-ubah, kadang putih, abu-abu, cokelat, dan hitam.

Ia banyak dijumpai di pegunungan yang sejuk. Tumbuhnya di permukaan batang-batang pohon yang sudah lapuk atau di batang pohon yang sudah ditebang.

Budidayanya menggunakan serbuk gergaji sebagai media untuk tumbuhnya. Mengandung protein, karbohidrat, zat besi, dan berbagai vitamin yang diperlukan tubuh.

Macam Macam Jamur Merang

Banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Tenggara. Bentuknya bulat telur, warnanya cokelat gelap atau abu-abu.

Disebut demikian karena tumbuhnya di merang atau jerami. Yang biasa dikonsumsi adalah yang masih muda dan tubuh buahnya belum mengembang.

Shiitake

Negara yang paling banyak membudidayakan tanaman ini adalah Jepang dan Tiongkok. Bagian atas permukaan terdapat motif retak-retak.

Warnanya hitam. Di Indonesia sering disebut jamur jengkol karena bentuk dan aromanya seperti jengkol.

Kuping

Bentuknya lebar seperti daun telinga manusia. Warnanya hitam atau cokelat kehitaman. Tubuh buahnya kenyal tetapi menjadi keras ketika kering.

Biasanya dikeringkan dahulu, ketika akan diolah baru direndam agar kembali lentur. Jenis yang paling mahal adalah yang bagian atasnya berwarna cokelat dan bawahnya warna hitam.

Enokitake

Bentuknya panjang berwarna putih seperti tauge. Tumbuh di batang pohon berdaun lebar, di tempat yang sejuk.

Meskipun dapat dikonsumsi, namun kadang dianggap sebagai hama bagi beberapa tanaman pertanian.

Tumbuh alami dan hasil budidaya dapat berbeda, baik warna, bentuk, maupun rasanya. Banyak digunakan untuk berbagai masakan, seperti masakan Jepang, Korea, Vietnam, dan Tiongkok.

Matsutake

Termasuk yang langka. Di Jepang, menjadi sangat mewah dan mahal. Penyebabnya adalah karena belum bisa dibudidayakan.

Tumbuhnya liar, di permukaan tanah hutan pinus. Ada juga yang hidup di hutan yang ditumbuhi pinus hitam Jepang. Matsutake biasa disantap dengan cara dipanggang atau dimasak bersama beras, menjadi nasi matsutake.

Ling Zhi

Bentuknya setengah lingkaran dengan warna perpaduan kuning muda dan cokelat tua. Pada masa lalu, ling zhi hanya boleh dikonsumsi bangsawan di negeri Cina.

Kini ling zhi dibudidayakan menggunakan kayu-kayu yang telah lapuk atau limbah pertanian. Ling zhi memiliki khasiat melindungi organ tubuh manusia. Rasanya pahit, pedas, dan hangat, bila dikonsumsi.

Dari macam macam jamur ini, ada yang sudah pernah kamu konsumsi?